UTBK SNBT 2025 Dimulai: 860 Ribu Peserta Bersaing untuk 259 Ribu Kursi di Perguruan Tinggi Negeri

Posted by : TOKO ZOOM / On : Kamis,24 April 2025 / Comments : 0 / Views : 10

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) resmi dimulai hari ini, Rabu, 23 April 2025. Ujian ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2025 dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Tahun ini, tercatat sebanyak 860.976 peserta mendaftar untuk mengikuti UTBK, termasuk 377 peserta penyandang disabilitas yang tersebar di berbagai pusat UTBK.

UTBK SNBT merupakan salah satu jalur utama untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di Indonesia. Para peserta akan memperebutkan 295.564 kursi yang tersedia di berbagai PTN lewat jalur SNBT.

Pemerataan Akses Pendidikan: UTBK Digelar di Daerah 3T

Pemerintah melalui panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan Kementerian Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menunjukkan komitmennya dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang merata dan inklusif. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penyelenggaraan UTBK di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).

Ada sembilan wilayah yang masuk dalam kategori 3T dan menjadi lokasi penyelenggaraan UTBK tahun ini, yaitu:

  • Nias (Sumatera Utara)

  • Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau)

  • Doromena (Papua)

  • Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat)

  • Natuna

  • Kepulauan Aru

Penyelenggaraan UTBK di daerah-daerah ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah agar tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dalam mendapatkan kesempatan pendidikan tinggi.

Pernyataan Resmi Dirjen Kemendiktisaintek

Dalam konferensi pers yang digelar di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (23/4), Dirjen Kemendiktisaintek, Khairul Munadi, menyampaikan bahwa pelaksanaan UTBK merupakan bagian dari upaya kolektif antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat.

“Pendidikan tinggi tidak boleh meninggalkan satu pun anak bangsa, di mana pun mereka berada. Nah, kami berharap dalam pelaksanaan UTBK ini bisa kemudian merefleksikan bahwa ini adalah wujud kerja sama kita antara kampus, kementerian, dan juga masyarakat luar,” ujar Khairul.

Ia juga berharap seluruh proses UTBK dapat berjalan lancar dan mampu memberikan kesempatan terbaik bagi generasi muda Indonesia untuk meraih masa depan melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan merata.

Fasilitas Aksesibilitas untuk Peserta Difabel

Tahun ini, penyelenggara UTBK memberikan perhatian serius terhadap peserta penyandang disabilitas. Sebanyak 377 peserta difabel telah terdaftar, dan panitia telah menyiapkan berbagai fasilitas yang mendukung kebutuhan mereka.

Menurut Wakil Ketua I SNPMB, Muryanto Amin, peserta difabel akan mengikuti UTBK dengan berbagai penyesuaian, antara lain:

  • Ruang ujian berada di lantai satu atau tempat yang mudah diakses

  • Tersedia tangga landai dan akses kursi roda

  • Materi ujian yang telah disesuaikan dengan jenis disabilitas peserta

Rincian peserta difabel yang mengikuti UTBK tahun ini adalah:

  • 70 peserta tunanetra

  • 98 peserta tunadaksa

  • 192 peserta tunarungu

  • 17 peserta tunawicara

Muryanto menambahkan bahwa seluruh pusat UTBK penyelenggara sudah diinstruksikan untuk menyiapkan semua kebutuhan tersebut demi menciptakan lingkungan ujian yang ramah disabilitas.

“Kita memastikan pusat-pusat UTBK itu ramah difabel, baik dari segi fisik tempat maupun materi ujiannya,” jelasnya.

Ketatnya Persaingan dan Jalur Alternatif

Dengan jumlah peserta mencapai hampir 861 ribu dan daya tampung jalur SNBT hanya sekitar 295 ribu, maka persaingan tahun ini sangat ketat. Artinya, hanya sekitar 1 dari 3 peserta yang akan lolos melalui jalur ini.

Namun, peserta yang tidak berhasil di SNBT masih memiliki peluang melalui jalur mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi. Jalur mandiri biasanya dilaksanakan setelah hasil UTBK diumumkan dan menjadi alternatif penting bagi siswa yang masih ingin masuk ke PTN pilihan mereka.

Harapan untuk Generasi Muda

UTBK SNBT 2025 bukan hanya tentang angka dan persaingan, tapi juga tentang mewujudkan mimpi generasi muda Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas. Pemerintah berharap, pelaksanaan tahun ini dapat mencerminkan sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan mampu menciptakan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Bagi para peserta, momen ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan mengambil langkah penting menuju masa depan yang cerah melalui pendidikan tinggi.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *