Saham ADRO & AADI Meroket, Buyback Jadi Katalis Utama di Tengah Turunnya Harga Batu Bara

Posted by : TOKO ZOOM / On : Rabu,04 Juni 2025 / Comments : 0 / Views : 77

Jakarta, CNBC Indonesia – Dua saham milik Grup Adaro, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), kompak mengalami lonjakan tajam dalam perdagangan Senin (19/5/2025). Saham ADRO terbang 10,23% ke level Rp 2.370 per saham, sementara AADI juga menguat 5,82% ke Rp 7.725 per saham pada akhir sesi pertama perdagangan.

Kenaikan ini menjadikan kedua saham tersebut sebagai penopang utama pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini, meskipun sentimen global seperti koreksi harga batu bara masih membayangi pasar.

Saham ADRO bahkan telah menunjukkan tren penguatan sejak pekan lalu, di mana pada Jumat (16/5/2025), saham ini tercatat melonjak 12,27%.

Aksi Buyback Jadi Pendorong Utama

Kenaikan tajam saham ADRO diduga kuat dipicu oleh aksi pembelian kembali (buyback) saham yang diumumkan perusahaan. Dalam keterbukaan informasi, ADRO menyatakan akan melakukan buyback saham dengan nilai maksimal hingga Rp 4 triliun, terhitung mulai 16 Mei 2025 hingga 2 Juni 2025.

Aksi korporasi ini dilaksanakan berdasarkan POJK No. 13 Tahun 2023 serta mengacu pada surat OJK tertanggal 18 Maret 2025 Nomor S-17/D.04/2025 mengenai kebijakan pelaksanaan buyback dalam kondisi pasar yang mengalami fluktuasi signifikan.

"Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui BEI dan secara bertahap dimulai sejak 16 Mei 2025 hingga paling lambat 2 Juni 2025," tulis manajemen ADRO dalam prospektusnya.

Laba ADRO Turun, Dampak Spin-Off AADI Mulai Terasa

Di balik sentimen positif buyback, ADRO sejatinya mencatatkan penurunan kinerja keuangan. Pada kuartal pertama 2025, laba bersih perusahaan turun drastis 80% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi hanya US$ 77 juta.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh menyusutnya pendapatan sebesar 22% yoy dan margin laba kotor yang tertekan. Salah satu faktor utama adalah hilangnya kontribusi laba dari bisnis batu bara termal sebesar US$ 296 juta akibat aksi spin-off anak usaha AADI yang rampung pada akhir 2024 lalu.

Harga Batu Bara Tekan Sentimen Industri

Sementara itu, dari sisi komoditas, harga batu bara global mengalami tekanan. Sepanjang pekan ini, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Juni turun 0,29% ke level US$ 101,6 per ton pada Jumat (16/5/2025). Dalam sepekan, harga terkoreksi 2,26% dari posisi sebelumnya di US$ 103,95 per ton (9 Mei 2025).

Koreksi harga ini terjadi seiring dengan meredanya ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan, yang menyebabkan berkurangnya permintaan impor batu bara dari India – salah satu pembeli terbesar di dunia. Meski fundamental sektor batu bara sedang diuji, terutama dengan tekanan harga dan penurunan laba, aksi korporasi seperti buyback saham tetap menjadi katalis yang kuat dalam menjaga sentimen investor. Lonjakan saham ADRO dan AADI menunjukkan bagaimana strategi korporasi yang tepat dapat memberikan dukungan signifikan di tengah tekanan pasar.



0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *