Privasi Dunia Maya – Setiap harinya ada
berita baru yang mengingatkan bahwa menjaga kerahasiaan data di dunia maya
masih merupakan sebuah perjuangan.
Belum lagi kontroversi yang terjadi
beberapa waktu lalu mengenai penjualan data yang dilakukan situs besar
seperti Facebook dan media sosial lainnya pun semakin menambah
kekhawatiran. Pelanggaran keamanan yang melibatkan organisasi pun
lama-lama menjadi suatu hal yang wajar.
Kesadaran dan keterlibatan para pengguna
internet akhirnya memicu percakapan yang jauh lebih besar mengenai arti dari
privasi data dan bagaimana hak tersebut diperoleh.
Perbincangan mengenai apa yang akan hadir
dalam dunia internet beberapa tahun ke depan pun menjadi semakin menarik.
Terlebih hal yang menyangkut dengan privasi di dunia maya dan fasilitas
keamanan yang masih menjadi harapan besar bagi banyak orang.
Lalu, bagaimana dengan evolusi dunia
internet? Bagaimana masa depan privasi di beberapa tahun yang akan datang?
Mungkin paragraf di bawah ini akan menjawab rasa penasaran Anda.
Enkripsi Adalah Normal Baru
Enkripsi adalah hal besar karena mencakup
segalanya mulai dari melindungi kata sandi hingga menyediakan algoritma yang
menjamin keaslian tanda tangan digital. Virtual Private Networks (VPN) telah
menjadi solusi hemat biaya bagi perusahaan dan individu.
Saat ini, masih diperlukan intervensi
manual pengguna untuk mengaktifkan VPN online pada perangkat. VPN di masa
mendatang akan mampu aktif secara otomatis dan menjadi kecerdasan arsitektur
dari perangkat yang terhubung.
Dengan kata lain, semua lalu lintas web akan
dienkripsi secara otomatis. Ini telah dimulai dengan kewajiban penggunaan
protokol HTTPS.
Namun, ada hal penting yang perlu
Anda perhatikan. Inisiatif enkripsi ini akan dipimpin oleh para insinyur
dan pengembang yang mempekerjakan raksasa teknologi sehingga akan timbul
pertanyaan, kepentingan siapa yang akan dilayani?.
Apapun jawabannya, pengguna internet dapat
memperoleh banyak manfaat dari penggunaan enkripsi dasar secara otomatis.
Tren lainnya yang berkembang yaitu
layanan VPN berbasis
Cloud untuk menggantikan VPN tradisional. Ini merupakan langkah yang selaras
dengan layanan Cloud yang mulai gencar ditawarkan di internet.
Dalam beberapa tahun ke depan, VPN Cloud akan
diadopsi seiring dengan peningkatan pengguna layanan Cloud. Namun,
bagaimanapun bentuknya enkripsi mewakili upaya industri teknologi untuk
mengatasi berbagai masalah yang menumpuk dalam hal privasi dan keamanan
data.
Regulasi Yang Akan Sah Nantinya
Regulasi mengenai keamanan dan privasi data
saat ini sedang diperbincangkan. Para anggota parlemen mendesak pembatasan
praktek pengumpulan data tanpa izin yang telah menguntungkan pihak-pihak
tertentu.
Penerapan Peraturan Data Umum Uni Eropa
(GDPR) berfokus pada implementasi peraturan tentang perlindungan informasi
pribadi di internet. Dengan kata lain, data tersebut tidak boleh digunakan
untuk tujuan apa pun tanpa izin pemilik.
Peraturan ini wajib diikuti oleh semua situs
yang memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyimpan data pribadi dari penduduk
Uni Eropa. Penerapan Peraturan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang sedang
dibicarakan saat ini adalah tonggak penting bagi regulator dan bisnis.
Juga, secara tidak langsung akan berefek
besar pada negara-negara Asia Pasifik termasuk Indonesia. Meski begitu,
regulasi ini adalah pekerjaan yang besar. Bahkan telah dilaporkan bahwa
lima organisasi APAC masih belum mampu mengikuti peraturan global ini.
Meski GDPR tampak memberatkan, namun
undang- undang ini adalah permulaan dari ekspektasi besar perlindungan
privasi. Masyarakat Amerika Serikat pun mulai berharap pemerintah mengenai
peraturan privasi online seperti GDPR dan meminta pejabat terpilih untuk
menurutinya.
Tuntutan Yurisdiksi yang Lebih Luas
Kesadaran akan privasi kemudian akan
memunculkan lebih banyak keinginan untuk terlindungi. Topik perlindungan
informasi pribadi akan menjadi bagian dari percakapan yang berkembang antara
konsumen dan organisasi penyedia layanan internet.
Maraknya pelanggaran privasi, kebocoran
kata sandi, dan kasus penyalahgunaan data di Singapura telah
mengikis kepercayaan konsumen terhadap bisnis daring. Berkurangnya
kepercayaan ini mungkin saja dapat diperbaiki, namun akan memerlukan kerja
keras melalui tindakan transparansi dan kejujuran mengenai penggunaan
data.
Berdasarkan data dari Pew Research Center,
lebih dari setengah penduduk Amerika tidak yakin situs media sosial yang mereka
kunjungi melindungi informasi pribadi sebagaimana mestinya.
Ketidakpercayaan tersebut kemudian memicu
perubahan perilaku yang mengarah ke masa depan di mana pengguna lebih
berhati-hati saat beraktivitas di dunia maya. Di era kesadaran privasi data ini
membuat konsep minimalisme data semakin diminati oleh banyak industry teknologi.
Minimalisme data memiliki filosofi hanya
mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menyediakan produk dan layanan sehingga dapat bersikap transparan dan mampu
mengembalikan nilai pasar.
Singkatnya, konsep ini mengutamakan
kepercayaan pelanggan dan tidak berfokus pada pengumpulan informasi yang
bertujuan untuk memprediksi klien. Lalu apabila kepercayaan tersebut
dilanggar, apakah pengguna memiliki kontrol untuk menghapus atau mencabut
akses data mereka secara permanen?.
Kemungkinan hal ini dapat dilakukan di
masa yang akan datang. Ini karena masa depan privasi data adalah masa
dimana kepemilikan data pribadi dapat diintegrasikan ke dalam
infrastruktur pengguna internet. Dapat dibilang, masa depan privasi
data akan lebih jauh proaktif.
Privasi Data Sebagai Pola Pikir Baru Pengiat
Bisnis
Cara perlindungan privasi kedepannya akan
terus diperdebatkan dengan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan akibat penerapan Internet of Things.
Sebagai contoh, penggunaan perangkat
kesehatan yang dapat melacak informasi tentang aktivitas kardiovaskular
yang kemudian dapat dianalisis secara anonim oleh peneliti menggunakan kecerdasan
buatan.
Meski data nama lengkap dianonimkan, penggiat
bisnis tetap akan mendapat untuk dari penggunaan informasi
tersebut. Memang, hal ini akan menguntungkan penggiat bisnis secara
besar-besaran. Namun, dengan menerapkan pendekatan yang lebih ketat dalam
hal perlindungan data dapat memanajemen dan melindungi privasi pengguna.
Pada akhirnya, masa depan privasi data akan membuat penggiat bisnis
memiliki pola pikir yang mengutamakan privasi. Tentu saja hal ini
dapat mengembalikan kepercayaan konsumen yang saat ini sedang mengalami
keraguan.
0 Comments