KARTU
GRAFIS
Kartu
grafis atau yang dikenal juga dengan GPU atau VGA card adalah suatu hardware
pada komputer yang memiliki fungsi untuk mengolah dan menerjemahkan data grafis
komputer ke layar monitor. Beberapa orang menganggap fungsi ini nggak penting
karena biasanya sudah ditanamkan langsung di komputer (VGA card onboard)
sehingga saat kamu hanya menggunakan komputernya saja, seperti Microsoft Office
atau browsing, maka nggak perlu menggunakan VGA card dengan spesifikasi tinggi.
VGA
untuk laptop biasanya sudah terpasang sesuai dengan pengaturan dari produsen
laptop tersebut. Hal ini mengakibatkan VGA yang ada di laptop tidak bisa di
upgrade. Alasan lain yang membuat VGA laptop tidak bisa ditambah adalah VGA
sudah tertanam pada prosesor sehingga VGA hanya bisa mengikuti spesifikasi yang
sudah disediakan.
Sedangkan
VGA untuk PC bisa diubah dan juga ditambah. Umumnya, terdapat slot khusus di
dalam CPU untuk menambahkan kartu VGA. Untuk meningkatkan performa, Anda hanya
perlu menambahkan VGA card pada CPU untuk mendapatkan grafis gambar yang lebih
baik dan detail.
Kartu Grafis NVDIA
VGA
NVIDIA RIVA 128
Sebelum
lahirnya GeForce, NVIDIA justru mendesain sebuah kartu grafis pertamanya yang
bernama RIVA 128 yang dirilis pada tahun 1997. RIVA sendiri merupakan singkatan
dari Real-time Interactive Video and Animation Accelerator. GPU ini berfungsi
untuk mengintegrasi video akselerasi 2D dan juga 3D. RIVA 128 adalah
produk VGA NVIDIA yang membuat namanya dipandang di industri teknologi.
VGA
NVIDIA RIVA TNT
Kemudian,
NVIDIA merilis penerus kartu grafis pertamanya dengan nama RIVA TNT sebagai
respon produk 3Dfx yang bernama Voodoo2 pada tahun 1998. Berbeda dengan
pendahulunya, RIVA TNT menambahkan pipline piksel kedua yang secara praktis
menambah kecepatan render. Nggak cuma itu, berbeda dengan Voodoo2, RIVA TNT
mendukung format 32-bit piksel dan 24-bit Z-buffer dalam mode 3D. Di samping
itu, NVIDIA juga mengembangkan teknik tekstur filtering dan mipmapping.
VGA
NVIDIA GeForce 256
Pada
tahun 1999, NVIDIA merilis produk VGA NVIDIA dengan melepaskan nama RIVA yakni
GeForce 256. GeForce 256 hadir dengan lebih banyak pengembangan dengan
menambahkan jumlah pipeline piksel, perhitungan geometri pada engine T&L
(transform and lightining) dan tambanah hardware motion-compensation untuk
video MPEG-2. Nggak hanya itu, produk ini juga menawarkan performa PC gaming 3D
yang jauh lebih baik dengan dukungan Direct3D-7. Produk ini juga menawarkan
pengembangan yang jauh lebih baik dalam hal frame rate bahkan mencapai 50%.
VGA
NVIDIA GeForce 2
Setelah
sukses dengan GeForce 256, pada tahun 2000, NVIDIA meluncurkan chip grafis
bernama VGA NVIDIA GeForce 2 yang terdiri dari beberapa seri di antaranya:
GeForce 2 GTS, GeForce 2 Pro, GeForce 2 Ultra, GeForce 2 Ti, GeForce 2 Go dan GeForce
2 MX. Secara arsitektur, GeForce 2 masih mengunakan arsitektur yang sama dengan
pendahulunya, namun dengan beragam pengembangan. Jika dibandingkan dengan
GeForce 256 yang hanya dibangun pada proses manufaktur 220 nm, GeForce 2
dibangun dalam sebuah proses manufaktur 180 nm. Perubahan paling signifikan
yang dimiliki pada akselerasi 3D adalah penambahan unit mapping tekstur kedua
pada keempat pipeline piksel. Kemunculan pertama seri GeForce 2 adalah seri
GTS, yang kemudian diteruskan dengan GeForce 2 Ultra dan GeForce 2 MX.
VGA
NVIDIA GeForce 3
Generasi
ketiga VGA NVIDIA GeForce akhirnya dirilis pada 27 Februari 2001. Pada seri
ini, NVIDIA menambahkan beberapa piksel yang dapat diprogram dan vertex shader,
anti-aliasing, dan proses render yang sudah dikembangkan. GeForce 3 juga
merupakan kartu grafis yang sudah mendukung software Direct3D 8.0. Seri ini
hanya muncul dalam 3 seri di antaranya adalah GeForce 3, GeForce 3 Ti200 yang
mana merupakan seri entry levelnya, dan juga GeForce 3 Ti500 versi high-end-nya.
Untuk urusan performa, GeForce 3 Ti200 bahkan lebih rendah dibandingkan GeForce
2 GTS. Maka dari itu, banyak konsumen yang menganggap bahwa nggak perlu
mengupgrade kelas high end GeForce 2 ke GeForce 3.
VGA
NVIDIA GeForce 4
GeForce
4 terdiri dari beberapa seri yang menyasar ke kelas yang berbeda-beda, seperti
seri VGA NVIDIA GeForce 4 MX untuk kelas entry level, GeForce Ti 4200, Ti 4400,
Ti 4800 SE untuk kelas menengah, dan GeForce Ti 4600 dan Ti 4800 untuk kelas
high-end. Karena mirip dengan pendahulunya, seri ini bisa dibilang revisi dari
GeForce 3. Namun, yang membedakannya adalah core dan memory clock rates yang
lebih tinggi. Untuk seri GeForce MX, banyak yang mengkritisi karena secara
teknologi nggak lebih canggih dari pendahulunya, GeForce 3. Ada fitur yang
hilang dari pendahulunya yakni nfiniteFX II Engine. Akan tetapi, karena GeForce
4 MX adalah versi entry-level, pengurangan-pengurangan tersebut masih
dimaafkan.
VGA
NVIDIA GeForce 5 atau GeForce FX
VGA
NVIDIA GeForce 5 atau yang disebut sebagai GeForce FX memiliki arsitektur yang
didesain dengan software DirectX 7, 8, 9. Agar bisa menyasar ke segala pasar,
GeForce FX juga dibagi ke beberapa seri, di antaranya adalah 5200, 5300, dan
5500 yang menyasar untuk kelas entry-level, 5600, 5700, dan 5750 untuk kelas
menengah, untuk high-end-nya ada 5800, 5900, dan 5950, dan versi tertinggi dari
yang tertinggi (enthusiast) 5800 Ultra, 5900 Ultra, dan 5950 Ultra. Selain itu,
seri ini juga peralihan dari penggunaan format AGP ke PCI Express.
VGA
NVIDIA GeForce 6
GeForce
6 pertama kali diluncurkan pada 14 April 2004. Seri keenam dari seri GeForce
ini adalah seri yang mengenalkan teknologi post-processor untuk video bernama
PureVideo, teknologi dual GPU bernama SLI, dan juga mendukung Shader Model 3.0.
Ada beberapa seri GeForce generasi keenam di antaranya: 6200 untuk kelas
entry-level, GeForce 6600 untuk kelas menengah, GeForce 6800 untuk high-end,
dan 6800 Ultra atau Ultra Extreme untuk kelas enthusiast. Walaupun teknologi
PCI Express sudah mulai umum, pada serinya ini, NVIDIA masih merilis versi
AGPnya.
VGA
NVIDIA GeForce 7
Begitu
juga dengan generasi ketujuh ini, NVIDIA masih merilis versi AGP-nya karena
masih banyak motherboard AGP di pasaran. Generasi ketujuh ini hadir dengan
beberapa seri tergantung dari kelas konsumennya di antaranya GeForce 7300 (yang
terdiri dari 4 model yakni 7300 GTm 7300 GSm 7300 LE, dan 7300 LE), GeForce
7600 untuk kelas menengah (yang terdiri dari 2 model, 7600 GT dan 7600 GS),
untuk kelas high-end ada 7800 (yang terdiri dari 7800 GTX 512, 7800 GTX, 7800
GT, dan 7800 GS), dan yang terakhir kelas enthusiast yakni 7900 (yang terdiri
dari 7900 GX2, 7900 GTX, 7900 GT, 7900 GTO, dan 7900 GS). Generasi ketujuh ini
juga mengenalkan konsep quad-SLI karena salah satu serinya memiliki 2 buah GPU dalam
sebuah konfigurasi.
VGA
NVIDIA GeForce 8
Pada
generasi kedelapan ini, NVIDIA menghadirkan arsitektur shader yang berpadu
pertama kali dengan namaTesla. Versi kedeapan ini hadir dengan dukungan
Dual-link DVI yang memungkinkan penggunaan monitor dengan resolusi di atas
resolusi Full HD yakni 2560 x 1600. Generasi kedelapan ini hadir dalam ke
beberapa model: GeForce 8400 GS (untuk kelas entry-level), 8600 GTS (untuk
kelas mid-range), 8800 GT/GT/GTS untuk kelas high-end, dan bagi para enthusiast
ada 8800 GTX/Ultra.
VGA
NVIDIA GeForce 9 dan GeForce 100
Generasi
kesembilan GeForce dirilis pada 21 Februari 2008 dan merupakan kartu grafis
dengan arsitektur Tesla yang dikembangkan lagi. Seri GeForce 9 menambahan
beberapa pengembangan di antaranya dukungan PCIe 2.0, warna yang dikembangkan,
dan juga z-compression. Seri kesembilan ini terdiri dari beberapa model di
antaranya: 9400 GS/GT dan 9500 GT (untuk kelas low-end), 9600 GT (untuk kelas
menengah), 9800 GT/GTX/GTX+ (untuk kelas high-end), dan 9800 GX2 (untuk kelas
enthusiast). Selain, GeForce 9 ada seri rebrand-nya yakni GeForce 100 yang
hanya tersedia untuk OEM.
VGA
NVIDIA GeForce 200 dan 300
Sepertinya
NVIDIA belum mau move-on dengan arsitektur Teslanya. Mereka masih tetap
mengembangkannya dan membuat seri terbaru dengan nama GeForce 200. Seri ini
dirilis di tahun yang sama dengan tahun perilisan GeForce 9. Jarak waktunya
hanya beberapa bulan saja. Seri ini terdiri dari beberapa model, di antaranya:
GT 220 dan GT 230 (untuk kelas entry-level), GT 240 dan GTS 250 (untuk kelas
menengah), GTX 260 dan GTX 275 (untuk kelas high-end), dan yang terakhir untuk
kelas enthusiast ada GTX 280, GTX 285, dan GTX 295. NVIDIA melakukan hal yang
sama seperti seri 100, yakni GeForce 300 yang hanya tersedia dalam seri OEM.
VGA
NVIDIA GeForce 400
Setelah
beberapa seri yang menggunakan arsitektur Tesla, akhirnya NVIDIA merancang
arsitektur baru yang dinamakan Fermi. Produk NVIDIA yang menggunakan arsitektur
Fermi adalah GF100 yang dirancang dengan 512 stream processor, transistor 3.0 miliyar
dan sudah mendukung OpenGL 4.0 dan Direct3D 11. Akan tetapi, nggak ada produk
dengan fitur GF100 yang diaktifkan dijual. Bahkan seri tertinggi GeForce 400
hanya memiliki sebuah multiprosesor yang dimatikan. Seri ke 400 ini terdiri
dari GT 420 dan GT 430 untuk kelas entry-level, GT 440 dan GTS 450 untuk kelas
menengah, GTX 460, GTX 465, dan GTX 470 untuk kelas high-end, dan GTX 480 untuk
kelas enthusiast.
GeForce
500
Kemudian
beberapa bulan kemudian setelah perilisan GeForce 400, NVIDIA merilis kembali
kartu grafis Fermi-nya yang dikembangkan lagi dengan nama GeForce 500. Kartu
grafis ini nggak hanya menyuguhkan performa yang lebih tinggi dibandingkan
GeForce 400, namun juga konsumsi daya yang lebih rendah. Seri GeForce 500 ini
terdiri dari: GT 520 dan GT 530 untuk kelas entry-level, GTX 550 Ti, GTX 560,
dan GTX 560 Ti (untuk kelas menengah), dan untuk kelas high-end ada GTX 570,
GTX 580, dan juga GTX 590.
GeForce
600
NVIDIA
kembali merancang arsitektur terbaru untuk generasi selanjutnya dengan nama Kepler
yang terinspirasi oleh seorang ilmuwan yang bernama Johannes Kepler. Tujuan
NVIDIA merancang kartu grafis dengan arsitektur Kepler adalah ingin
meningkatkan performa per watt-nya. Selain itu, arsitektur ini juga mengenalkan
bentuk baru penanganan tekstur sebagai tekstur tanpa batas. Seri ini terdiri
dari: GT 610, GT 620, GT 630, dan GT 640 untuk kelas entry level, GTX 650, GTX
650 Ti, GTX 650 Ti Boost untuk kelas menengah, GTX 660 Ti dan GTX 670 untuk
kelas high-endnya, dan untuk kelas enthusiast ada GTX 680 dan GTX 690.
GeForce
700
Masih
dengan arsitektur Kepler, NVIDIA melanjutkan perancangan kartu grafis dengan
arsitektur tersebut dengan nama GeForce GTX 700. GeForce 700 pertama kali
dirilis pada tahun 2013. Tentu GeForce GTX 700 ini hadir dengan performa yang
lebih tinggi dengan konsumsi daya yang lebih hemat. Seri GTX 700 ini terdiri
dari: GT 710, GT 720, GT 730, GT 740, dan GTX 745 untuk kelas entry-levelnya,
GTX 750, GTX 750 Ti, GTX 760 192-bit, GTX 760, dan GTX 760 Ti untuk kelas
menengahnya, GTX 770, GTX 780, dan GTX 780 Ti untuk kelas high-end-nya, dan
untuk kelas enthusiastnya ada GTX Titan dan Titan Black.
GeForce
800M
Seri
GeForce 800M ditujukan untuk laptop. GPU ini dirancang dengan arsitektur
sebelumnya yakni Kepler dan juga arsitektur selanjutnya, Maxwell yang juga
digunakan untuk seri GTX 900. Seri terdiri dari: GeForce 800M, GeForce 820M,
GeForce 830M, dan GeForce 840M untuk entry-level, kemudian untuk kelas menengah
ada GTX 850M dan GTX 860M, dan untuk kelas high-end untuk GeForce GTX 870M dan
GTX 880M.
GeForce
900
Setelah
percobaan dengan menggunakan arsitektur Maxwell yang dicoba pada GPU laptop,
NVIDIA merancang kembali dengan arsitektur tersebut dengan nama GeForce GTX
900. Seri ini juga dirilis versi laptopnya dengan nama GTX 900M. Seri ini
terdiri dari: GTX 950 dan GTX 960 untuk kelas menengah, GTX 970 dan GTX 980
untuk kelas high-end, dan untuk para enthusiast ada GTX 980 Ti dan GTX Titan X.
GeForce
10
Di
tahun 2016, NVIDIA merancang kembali arsitektur baru dengan nama Pascal yang terinspiasi
dari seorang ilmuwan ternama bernama Blaise Pascal. Ada fitur-fitur baru yang
ada pada seri GTX 10 ini, di antaranya adalah CUDA, DisplayPort 1.4, HDMI 2.0b,
PureVideo, GPI Boost 3.0, dan masih banyak yang lain. Seri ini juga terdiri
dari: GT 1030 yang untuk kelas entry-level, GTX 1050, GTX 1050 Ti, dan juga GTX
1060 untuk kelas menengah, GTX 1070, GTX 1070 Ti, dan GTX 1080 untuk kelas
high-end, dan untuk para enthusiast ada GTX 1080 Ti, GTX Titan X, dan GTX Titan
Xp.
GeForce
RTX 20
Pada
tahun 2018 silam, NVIDIA mengumumkan arsitektur terbarunya dengan nama Turing
yang mengimplementasikan real-time ray tracing yang menjadi tonggak grafis masa
depan. Walaupun NVIDIA merilis kartu grafis Turing yang nggak mampu menampilkan
real-time ray tracing. Sayangnya bagi kelas entry-level, kartu grafis ini bukan
untuk kalian karena harganya yang di atas 3 jutaan. Ada beberapa model GeForce
RTX 20 di antaranya: RTX 2060 dan RTX 2060 Super unutk kelas menengah, RTX
2070, RTX 2070 Super, RTX 2080, dan RTX 2080 Ti untuk kelas high-end, dan untuk
kelas tertinggi dari yang tertinggi RTX 2080 Ti dan Titan RTX.
GeForce
GTX 16
NVIDIA
tahu bahwa seri RTX harganya memang mahal, maka dari itu NVIDIA merilis kartu
grafis untuk para gamers kelas menengah dengan arsitektur Turing. Akan tetapi,
karena ditujukan untuk gamers kelas menengah, banyak pemotongan fitur, di
antaranya nggak ada yang namanya real-time ray tracing. Beberapa seri GTX 16 di
antaranya adalah: GTX 1650, GTX 1660, dan GTX 1660 Ti.
Kartu Grafis AMD
AMD
Radeon RX 580
Walaupun
kartu grafis ini masih setara dengan GTX 1060 Ti, kartu grafis ini nggak
berarti bisa ditinggalkan. GPU AMD ini memiliki performa yang cukup ciamik
untuk memainkan game-game terkini dengan konfigurasi grafis high atau bahkan
ultra pada resolusi Full HD. Spesifikasi pengolah grafis besutan AMD ini
diantaranya: GPU cores 2,304, base clock 1,257 MHz, boost clock 1,340 MHz,
memori bandwidth 256 GB/s, memori 8 GB GDDR5, dan memory clock 8 GT/s.
AMD
Radeon RX Vega 56
Satu
lagi VGA AMD terbaik 2019 untuk kelas high-end, yaitu AMD Radeon RX vega 56.
Sebagai jajaran GPU AMD Radeon terbaik 2019 kelas flagship, RX Vega 56 memiliki
spesifikasi yang nggak kalah keren dengan kakaknya, RX Vega 64. VGA ini
memiliki boost clock 1,471 MHz, memori clock 1.6 Gbps, base clock 1,156 MHz,
dan juga bandwidth 410 GB/s.
AMD
Radeon RX 590
Bagi
kamu yang masih menggunakan monitor Full HD dan ingin bermain game AAA dengan
setting grafis terbaik dan fps tinggi, serta harganya terjangkau, VGA AMD
terbaik satu ini bisa kalian pilih. Spesifikasi GPU satu ini sudah
mumpuni untuk bersaing di dunia kartu grafis hari ini. VGA AMD Radeon dengan
arsitektur Polaris ini dirancang dengan fabrikasi 12 nm. Dibandingkan adiknya,
RX 580, AMD Radeon RX 590 memiliki clock speed yang jauh lebih kencang.
AMD
Radeon RX Vega 64
VGA
AMD terbaik pertama versi kami adalah AMD Radeon RX Vega 64. Kartu grafis satu
ini ditengarai sebagai seri tertinggi dari jajaran VGA AMD Radeon. GPU ini
berbasiskan fabrikasi 14 nm FinFET dan memiliki spesifikasi yang cukup bersaing
dengan kompetitornya yakni stream processor 4096, clock speed (base) 1406 MHz,
memori 8 GB HBM2, memory bus 2048 bit, bandwidth 484 GB/s, dan masih banyak
yang lainnya. Walaupun VGA ini dirilis beberapa tahun lalu, kartu grafis
besutan AMD ini masih layak untuk bermain game AAA terkini.
AMD
Radeon RX 5500 XT
Seri
terakhir dari RX 5000 adalah RX 5500 XT. Seri ini merupakan seri paling bawah
dari chip grafis terbaru AMD Radeon. Meski chip ini adalah seri paling bawah,
performanya jangan dianggap remeh. Dengan harga sekitar Rp 3 jutaan ke bawah,
kalian bisa menikmati gaming AAA dengan performa terbaik.
AMD
Radeon RX 5600 XT
Selain
RX 5700 XT, AMD merilis versi adiknya yakni RX 5600 XT dan RX 5500 XT. Untuk
seri ini, kalian bisa mendapatkan performa gaming kencang untuk resolusi Full
HD dan setting grafis pada konfigurasi high hingga very high. Apabila kalian
ingin merasakan game AAA dengan grafis terbaik, namun dengan kocek yang ramah
kantong, ini adalah solusinya.
AMD
Radeon RX 5700 XT
AMD
baru saja merilis kartu grafis terbaru mereka, yakni RX 5700 XT. Kartu grafis
ini mampu bersanding dengan chip GTX terbaru NVIDIA, GTX 1660 Ti. Selain itu,
dengan performa yang sangat mendukung untuk kebutuhan gaming sekarang, RX 5700
XT dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau. Sangat tepat untuk kamu yang
ingin membangun PC gaming dengan budget yang lebih minim.
AMD
Radeon RX 6000 Series
Persaingan
kartu grafis di akhir 2020 hingga 2021 semakin ketat. Apalagi game-game
sekarang mulai memanfaatkan sebuah teknologi bernama real-time ray tracing.
Untuk menghadapi tantangan NVIDIA dengan seri RTX-nya, akhirnya AMD mulai
menunjukkan taringnya dengan seri RX 6000 yang juga memanfaatkan teknologi
tersebut. Apalagi AMD dipercayai Sony untuk Playstation 5-nya untuk memamerkan
teknologi tersebut untuk konsol gaming terbarunya. Beberapa waktu ini, AMD
merilis dua kartu grafis high-endnya yakni RX 6800 XT dan juga RX 6900 XT.
Harga yang ditawarkan juga sangat bersaing dengan NVIDIA GeForce RTX 3090 dan
RXT 3080. Namun, AMD tak ingin seperti NVIDIA yang bagi sebagian orang agak
ngotot agar kartu grafisnya bisa bekerja di resolusi 8K. Padahal, gaming 4K
masih cukup panjang perjalannyanya. Terlebih lagi, masih banyak monitor Full HD
dan 2K masih banyak diproduksi dengan refresh rate yang makin ditingkatkan.
Fungsi VGA lainnya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk
menerjemahkan output komputer ke monitor,
2. Untuk
mengubah sinyal digital di komputer menjadi tampilan grafis pada layar monitor,
3. Fungsi
VGA yang ketiga untuk menyimpan data dari hardisk,
4. Fungsi
VGA selanjutnya untuk menyuplai data untuk prosessor yang akan diproses,
5. Untuk
menggambar atau design graphic ataupun untuk bermain game,
6. Untuk
membuat gambar dengan kualitas yang bagus atau unggul,
7. Untuk
memproses semua grafis yang akan digunkan
0 Comments