Belajar desain
grafis untuk pemula
adalah awal yang menyenangkan, terutama bagi para pemula yang
memiliki jiwa seni dengan rasa penasaran yang tinggi. Dalam era digital
ini, sudah banyak sekali media untuk belajar desain grafis dengan lebih mudah.
Kamu
bisa mencari berbagai informasi dan tutorial desain grafis di
jagat maya ini dengan sangat mudah dan gratis. Tanpa perlu kursus, kamu bahkan
bisa belajar secara mandiri (otodidak) alias tanpa guru yang
nyata sekalipun untuk bisa menjadi seorang ahli desain.
Software Aplikasi Desain Grafis
Ada
banyak software desain grafis yang bisa kamu gunakan untuk mulai belajar
desain. Yang terpopuler dan bahkan sudah menjadi standar dalam industri desain
grafis saat ini kebanyakan adalah produk-produk keluaran dari perusahaan Adobe.
Sebut saja Photoshop, yang kehebatannya tidak perlu diragukan lagi untuk urusan
manipulasi foto.
Selain
Photoshop yang biasa digunakan untuk editing foto, masih ada lagi software
desain grafis untuk urusan membuat desain vektor. Contoh software desain yang
biasa digunakan dalam kategori vektor ini adalah Adobe Ilustrator dan Corel
DRAW. Kamu bisa membuat logo, karakter animasi, desain brosur, kalender,
poster, dan masih banyak lagi.
Berikut
software-software atau program aplikasi yang biasa digunakan dalam industri
desain grafis oleh para profesional:
1. Adobe
Photoshop
Photoshop sudah
menjadi standar dalam industri desain grafis saat ini. Banyak kalangan
profesional menghasilkan karya editing dan manipulasi foto yang luar biasa
dengan bantuan Photoshop tersebut.
Mengganti
background, manipulasi foto, membuat antarmuka desain suatu program (user
interface), membuat rancangan desain web, gambar 3D, dan masih banyak lagi
dapat dilakukan dengan menggunakan Photoshop.
Sudah
banyak yang tahu kalau sebenarnya Photoshop adalah software berbayar. Namun
banyak orang yang menggunakan versi bajakannya, mungkin jika untuk tujuan belajar
atau edukasi pihak Adobe masih bisa berbaik hati memaafkan (mungkin).
Namun
jika penggunaannya untuk tujuan komersil, tentu sangat-sangat dilarang. Maka
dari itu, dari pada menggunakan versi bajakan, maka sebagai alternatif kamu
bisa menggunakan software image editing yang gratis, walau fiturnya masih kalah
dengan Photoshop.
Berikut
dua software alternatif Photoshop yang gratis:
Gimp
Gimp sangat
populer di kalangan pengguna Linux, terutama karena sifatnya yang gratis dan
open source. Namun Gimp tidak hanya tersedia untuk Linux saja, melainkan juga
tersedia untuk Windows dan Mac OSX.
Krita
Krita mempunyai
antarmuka atau tampilan program yang mirip dengan Adobe Photoshop CC dan Adobe
Ilustrator. Krita bisa digunakan untuk mengedit foto, namun lebih difokuskan
untuk menggambar. Yang juga menjadi nilai plus Krita adalah bisa digunakan
untuk membuat gambar vektor seperti halnya Adobe Ilustrator.
2. Adobe
Ilustrator
Ilustrator dirancang khusus untuk membuat desain vektor. Kamu bisa
membuat logo, karakter animasi, atau apapun itu yang menyangkut ilustrasi
desain vektor.
Membuat
berbagai bentuk (shape) dari karakter yang akan kamu buat nantinya akan semakin
mudah dilakukan dengan bantuan software Adobe Ilustrator tersebut. Asyiknya,
kamu akan bisa memadukannya dengan Photoshop untuk
mempercantik efek visual, misalnya dalam segi pewarnaan untuk memberi efek-efek
warna atau style tertentu.
3. Corel DRAW
CorelDRAW adalah software desain grafis untuk editing dan membuat
gambar vektor seperti halnya Adobe Ilustrator. Bedanya, CorelDRAW dibuat oleh
perusahaan Corel Corporation dengan fitur khas mereka sendiri.
CorelDRAW
bisa digunakan untuk membuat logo, karakter animasi vektor, membuat brosur,
desain kalender, poster, sketsa foto, dan hal-hal yang berkaitan dengan desain
vektor lainnya. CorelDraw juga menyediakan template khusus yang memudahkan
pengguna untuk membuat desain tertentu sesuai kebutuhan.
Macam-macam Desain
Berdasarkan Kategorinya
Secara
umum, software atau program aplikasi desain grafis saat ini membedakan desain
berdasarkan dua kategori utama. Yaitu gambar desain vektor dan gambar desain
raster. Desain raster juga biasa disebut sebagai bitmap. Supaya lebih
jelas, kami akan beri penjelasannya mengenai kedua tipe gambar tersebut beserta
apa saja perbedaan di antara keduanya.
Apa itu Vektor?
Gambar
vektor adalah format file grafis berdasarkan ekspresi matematika
yang terdiri dari titik (anchor point), garis (line), dan bentuk (shape).
Gambar
vektor juga punya istilah yang biasa disebut dengan anchor point.
Maksudnya anchor point adalah setiap titik (node) saling dihubungkan untuk
membuat bentuk-bentuk tertentu. Anchor point tersebut bisa ditambahkan,
dihapus, atau dipindahkan jalur garisnya untuk membuat bentuk-bentuk tertentu
sesuai keinginan.
Gambar
vektor tidak akan blur atau pecah ketika diperbesar. Ukuran aslinya akan tetap
terjaga tanpa ada penurunan kualitas sedikitpun.
Apa itu Bitmap?
Contoh
gambar bitmap, yang apabila di zoom akan terlihat kumpulan warna kotak-kotak
(pixel) – via Freepik.com
Gambar
bitmap, atau disebut juga sebagai gambar raster adalah tipe file gambar
yang disusun oleh grid pixel, kotak warna, atau titik warna. Ukuran gambar
bitmap dapat dikurangi (diperkecil) tanpa kehilangan kualitas. Namun
gambar bitmap atau raster akan kehilangan kualitas jika ukurannya meningkat
melampaui dimensi aslinya (jika diperbesar maka gambar akan terlihat
buram atau pecah).
Perbedaan Antara Desain
Raster dan Desain Vektor
Setelah
mengetahui apa itu desain raster dan desain vektor, maka selanjutnya kami
bahas perbedaan antara keduanya. Dipembahasan ini akan lebih difokuskan
mengenai apa-apa saja yang menjadi perbedaan antara gambar raster dan
gambar vektor.
Raster (Bitmap)
Gambar
bitmap disusun oleh objek yang disebut pixel. Kerapatan ribuan hingga jutaan
kotak-kotak warna (pixel) yang tersusun hingga membentuk sebuah gambar
tersebut dinamakan resolution (resolusi).
Gambar
bitmap memang tidak akan pecah jika ukurannya diperkecil, namun akan terlihat
buram dan pecah jika ukurannya semakin diperbesar dari ukuran aslinya.
Gambar
bitmap juga membutuhkan resolusi yang tinggi jika kamu ingin mencetaknya
(print). Jika tidak, maka gambar akan terlihat buram atau pecah-pecah dalam
hasil cetaknya. Hal ini jugalah yang menjadikan ukuran file gambar bitmap akan
lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran file dari gambar vektor.
Namun,
gambar bitmap sangat tepat digunakan bila gambar tersebut memiliki banyak
gradasi warna yang kompleks dan juga adanya bayangan pada gambar. Gambar bitmap
akan terlihat sangat halus untuk menampilkan perpaduan banyak warna. Misalnya
pada sebuah foto, atau lukisan digital.
Selain
itu, karena layar komputer menampilkan gambar dengan resolusi dalam satuan
pixel, maka gambar yang akan ditampilkan adalah gambar bertipe bitmap. Tentunya
tipe gambar ini memang yang paling populer digunakan dalam dunia digital.
Format file gambar bitmap:
- PSD (“PhotoShop Document”): Merupakan
standar format untuk software Photoshop dengan dukungan layer.
- TIFF (“Tagged Image File Format”): Memungkinkan kompresi gambar tanpa kehilangan
kualitas. Digunakan juga sebagai alternatif PSD dengan ukuran yang lebih kecil.
- JPEG (“Joint Photographic Expert Group”): Sistem
kompresi gambar yang sangat populer dalam dunia digital komputer dan fotografi.
- PDF (“Portable Document Format”): Memungkinkan untuk menyimpan gambar vektor dan
bitmap dalam bentuk dokumen. Sangat berguna untuk file yang akan dicetak.
- GIF (“Graphics Interchange Format”): Umumnya digunakan sebagai gambar bergerak dengan
menggunakan 256 warna untuk menghasilkan lapisan (layer) layaknya animasi.
- PNG (“Portable Network Graphics”): Menggunakan
sistem kompresi yang memungkinkan transparansi pada gambar. PNG memiliki
kemampuan transparansi yang sama seperti file GIF, tetapi dengan kualitas yang
lebih baik. PNG juga populer digunakan untuk desain komponen user interface
pada website atau antarmuka pada suatu program.
- RAW (“Right Angle Weave”): Dikenal
sebagai digital negative.
Yang populer digunakan dalam dunia fotografi.
Vektor
Gambar
vektor memungkinkan pengguna untuk menjaga kualitas desain mereka di
berbagai format dan resolusi. Dalam file vektor, masing-masing titik, garis,
dan bentuk diciptakan sepenuhnya secara terukur (menggunakan konsep mathematical
expression).
Gambar
vektor tidak akan buram atau pecah, baik ketika diperkecil ataupun diperbesar,
ukuran dan kualitasnya akan tetap terjaga dengan baik.
Dalam desain grafis, vektor biasa digunakan untuk membuat:
- Logo
- Icon
- Illustrasi
- Infografik
- Font
- Pattern
- Element
pada halaman website
- Kartu
nama, brosur, poster, dsb
Gambar
vektor sangat tepat digunakan untuk media cetak (print), karena kualitas warna
tampilannya di layar komputer akan tetap sama ketika dicetak dengan
printer (di kertas, buku, atau media cetak lainnya).
Karena
pada umumnya gambar vektor menggunakan format warna CMYK (cyan, magenta, yellow
and key (black) ). Sedangkan gambar raster biasanya menggunakan format warna
RGB (red, green and blue). Walau sebenarnya penggunaan format warna dalam
software desain grafis ini bersifat opsional atau disesuaikan dengan kondisi
tertentu.
Software yang biasa digunakan untuk desain vektor adalah:
- Adobe Ilustrator (berbayar
– terbaik dan paling populer digunakan, bisa dikombinasikan dengan Photoshop)
- CorelDRAW (berbayar – alternatif
paling populer)
- Inkscape (gratis – tersedia untuk
Windows, Linux, dan Mac OSX)
- Sketch (berbayar –
khusus untuk OS Apple Macintosh)
- Affinity (berbayar – awalnya khusus hanya
untuk OS Apple Macintosh. Namun saat ini sudah mendukung Windows)
Format file
gambar vektor:
- AI
– Format file dari Adobe Ilustrator
- EPS
– (Encapsulated PostScript) format file berbasis vektor yang juga milik
dari Adobe
- SVG
– (Scalable Vector Graphics) yakni standar file vektor dari organisasi W3C
untuk kebutuhan website. Gambar tidak akan pecah ketika diperbesar (zoom in)
- DXF
– (Drawing eXchange Format) yakni standar format file dari program AutoCAD
milik perusahaan Autodesk
Untuk
belajar desain grafis secara otodidak atau mandiri, kamu bisa belajar melalui
website-website yang memang menyediakan pembahasan dan tutorial khusus desain
grafis. Kamu bisa membaca, mencoba, dan mengikuti berbagai tutorial desain
grafis yang ada.
Kami
beri referensi situs belajar desain grafis terpopuler di internet, yaitu:
Tut+ Design
Situs
ini sangat lengkap dalam menyediakan informasi seputar desain. Banyak sekali
tutorial-tutorial desain yang tersedia di sana. Kamu bisa belajar manipulasi
foto, membuat karakter animasi, membuat logo, membuat poster, brosur, kartu
nama, dan berbagai hal lainnya seputar desain. Bahkan tersedia juga tutorial
untuk desain web (web design).
Youtube
Ya,
walaupun Youtube adalah situs video sharing, namun di dalamnya ada banyak
video-video tutorial bermanfaat seputar desain grafis yang bisa kamu tonton dan
ikuti. Lagi pula, belajar langsung dengan instruksi video akan lebih mudah dan
cepat ketimbang melalui tutorial bergambar. Kamu bisa belajar cara membuat
desain logo, desain animasi, dan lain-lain.
Tutorial cara membuat komik
untuk pemula
Kami
juga punya tutorial bagaimana cara membuat komik untuk pemula. Jika kamu
penasaran ingin mencoba atau sekedar ingin melihat tata cara proses pembuatannya,
silahkan klik link di atas untuk membacanya.
Tutorial cara desain kaos untuk pemula
Dengan
mempelajari tutorial ini, kamu akan bisa membuat desain baju atau kaosmu
sendiri dengan variasi logo dan gambar yang bermacam-macam.
Sedangkan
untuk pembahasan desain secara luas, kamu bisa mendapatkan infonya melalui
blog-blog tutorial desain. Selebihnya Googling saja dengan kata kunci dalam
bahasa Inggris, maka kamu akan mendapat ratusan ribu informasi menarik seputar
desain grafis.
Penutup
Nah,
setelah membaca informasi seputar desain ini, kami harap informasi yang sudah
kami sajikan ini bisa bermanfaat untuk para pembaca, terutama bagi para pemula
yang ingin memulai belajar desain grafis secara
otodidak.
Jika
ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, jangan sungkan untuk meninggalkan komentarnya
pada kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat.
Sumber : https://teksnologi.com/belajar-desain-grafis-untuk-pemula/
0 Comments