Sebagian besar tren tersebut
adalah sesuatu yang sudah familiar di kalangan industri teknologi. Di mana saat
ini kita hidup di era dengan pertumbuhan teknologi yang pesat. Jeff Zhang, Head
of Alibaba DAMO Academy and President of Alibaba Cloud Intelligence, menekankan
secara khusus pada generasi baru teknologi TI yang ditandai dengan terobosan
teknologi komputasi awan, artificial intelligence, blockchain, data intelligence
dan 5G. Teknologi tersebut diharapkan dapat mempercepat jalannya ekonomi
digital.
“Selain menjajagi hal-hal yang
belum diketahui sebelumnya, melalui penelitian ilmiah dan teknologi, kami juga
bekerja dengan pemain di industri untuk mendorong inovasi di berbagai industri,
membuat teknologi lebih mudah diakses untuk bisnis dan masyarakat pada
umumnya,” ujar Jeff.
Ada 10 tren teknologi 2020 yang
dirilis oleh Alibaba DAMO Academy. Namanya juga prediksi, tidak bisa menjadi
patokan apakah benar-benar terwujud. Bisa saja ada yang benar menjadi tren, ada
juga yang mungkin tidak. Faktor kepentingan bisnis dari perusahaan induk pun
kadang memiliki peranan. Berikut adalah 10 prediksi tren teknologi tahun ini
versi Alibaba DAMO Academy:
1. IoT mendukung
transformasi digital
Internet of Things (IoT) sudah
dikenal sejak beberapa tahun silam. Di tahun 2020, teknologi 5G, perangkat IoT,
komputasi awan, dan edge computing dipercaya akan mempercepat perpaduan antara
sistem informasi, sistem komunikasi, dan sistem kontrol sector industri.
Melalui Industrial IoT,
perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan teknologi otomatisasi mesin, logistik
di pabrik, dan penjadwalan produksi. Ini sebagai cara untuk merealisasikan
model bisnis C2B manufaktur pintar (consumer to business smart manufacturing).
Selain itu, sistem industri yang
saling berhubungan atau terintegrasi dapat menyesuaikan dan mengoordinasikan
kemampuan produksi vendor secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Pada akhirnya, hal ini akan secara signifikan meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas produsen. Bagi produsen dengan barang-barang produksi yang
bernilai ratusan triliun, Jika produktivitas mengalami kenaikan 5-10%, artinya
ada penambahan profit senilai triliunan.
2. Kolaborasi skala besar
antar mesin
Kecerdasan tunggal dengan cara
tradisional tidak dapat memenuhi permintaan real-time dan keputusan
perangkat cerdas skala besar. Nah, pengembangan teknologi penginderaan
kolaboratif dari IoT dan 5G akan mewujudkan kolaborasi di antara banyak agen –
mesin yang bekerja sama satu sama lain dan bersaing satu sama lain untuk
menyelesaikan target.
Kecerdasan gabungan yang
dihasilkan dari kerja sama berbagai sektor akan semakin memperkuat nilai sistem
intelijen. Di mana pengiriman lampu lalu lintas cerdas skala besar akan
mewujudkan penyesuaian dinamis dan menampilkan perhitungan real-time. Sementara
robot di gudang akan bekerja sama untuk menyelesaikan penyortiran kargo dengan
lebih efisien. Pabrikan juga bisa menggunakan mobil swa kemudi dan drone UAV
yang dapat melihat kondisi lalu lintas secara keseluruhan di jalan, sehingga
pengiriman lebih efisien.
3. AI menjadi
kecerdasan kognitif
Artificial intelligence (AI)
telah mencapai atau melampaui batas manusia di bidang kecerdasan perseptual
seperti speech to text, NLP (natural language processing/pemrosesan bahasa
alami), pemahaman video, dll; namun di bidang kecerdasan kognitif yang
membutuhkan pengetahuan eksternal, penalaran logis, atau migrasi domain, AI
masih berada di tahap awal pengembangan.
Kecerdasan kognitif akan menarik
gagasan dari psikologi kognitif, ilmu otak, dan sejarah sosial manusia,
dikombinasikan dengan teknik-teknik seperti lintas domain pada grafik
pengetahuan, inferensi kausalitas, dan pembelajaran berkelanjutan untuk
membangun mekanisme yang efektif untuk mendapatkan kestabilan saat akuisisi dan
mengekspresikan pengetahuan. Hal ini membuat mesin dapat memahami dan
memanfaatkan pengetahuan, guna mencapai terobosan untuk mendapatkan kunci dari
kecerdasan perseptual yang kemudian berkembang menjadi kecerdasan kognitif.
4. Aplikasi
blockchain akan diadopsi secara masal
BaaS (Blockchain-as-a-Service)
selanjutnya akan mengurangi hambatan masuk untuk
aplikasi blockchain perusahaan. Berbagai chip perangkat keras yang
tertanam dengan algoritma inti digunakan pada edge, cloud dan
dirancang khusus untuk blockchain yang juga akan muncul, yang
memungkinkan aset di dunia fisik untuk ditempatkan ke aset di blockchain,
dan semakin memperluas batas-batas Internet of Value dan mewujudkan ”
interkoneksi multi -rantai “.
Di masa depan, sejumlah besar
skenario aplikasi blockchain inovatif dengan kolaborasi multi dimensi
di berbagai industri dan ekosistem akan muncul, dan
aplikasi blockchain tingkat produksi skala besar dengan lebih dari 10
juta DAI (Item Aktif Harian) akan diadopsi massal
Sumber : https://gizmologi.id/news/tech/prediksi-tren-teknologi-2020-alibaba/
0 Comments